Ribuah lebah yang bersarang di puluhan kotak di pekarangn rumahnya
sudah menjadi "makanan" sehari-hari Qozin. Ya, Qozin memang sudah lama
menggeluti bisnis produksi madu murni.
Qozin belajar berbisnis
madu dari ayahnya, Sunaryo yang juga seorang pengusaha madu murni di
wilayah Borobudur. Berbekal pengalaman mengikuti jejak ayahnya itu,
Qozin akhirnya mampu mengembangkan usaha ini sendiri dengan brand Madu
Murni Ashfa.
Dahulu Qozin kecil kerap membantu orangtuanya
mengurus usaha madu. Lambat laun Qozin pun mengerti bagaimana memelihara
lebah hingga menghasilkan madu yang bagus.
Qozin menceritakan,
dahulu sebelum mampu mengembangkan lebah madu di rumahnya, ia harus
mencari lebah di wilayah Gunung Merapi dan Bukit Menoreh. Lebah yang
didapat dipelihara di rumah selama satu bulan. Selanjutnya, lebah yang
sudah mapan dipindahkan ke lokasi produksi madu di Bukit Menoreh
beberapa kilometer dari rumahnya.
Di lokasi produksi tersebut
dirinya sudah memiliki sekitar 300 bok lebah. Di lahan pekarangannya dan
lokasi produksi di Bukit Menoreh ditanami dengan ratusan bunga
Kaliandra. Bunga jenis ini disukai para lebah.
"Biasanya, lebah
itu akan mencari sari bunga saat malam hari. Makanya lahan yang ada
harus banyak ditanami tanaman bunga. Selanjutnya berproduksi di rumah
lebah, yang kami siapkan di tiap kotak," katanya saat kompas.com berkunjung dirumahnya, Kamis (9/6/2013).
Setelah
berhasil menikmati manisnya bisnis madu dari lebah lokal, Qozin lantas
mengembangkan usahanya ini dengan menambah lebah jenis Melivera.
Menurut suami dari Nova Darmawanti ini, lebah yang aslinya dari
Australia ini bisa panen dalam jangka waktu sepuluh hari, sedangkan yang
lokal paling produktif pada bulan Januari sampai Agustus.
"Dalam
kondisi normal, kedua jenis lebah tersebut mampu menghasilkan madu
sekitar 4-5 kuintal per bulan. Namun, dalam kondisi cuaca yang tidak
menentu, madu yang dihasilkan hanya satu kuintal per bulan," ujarnya.
Qozin
melanjutkan, bisnis madu memang sedikit banyak bergantung dengan cuaca
alam. Jika kondisi normal omzet bisa mencapai Rp 20.000.000 per bulan.
Tapi waktu cuaca tidak menentu seperti sekarang ini bisa jadi hanya Rp
3.000.000 per bulan.
Saat ini, Qozin dibantu dengan 10 karyawannya
sering mendapat pesanan madu murni dari pelanggannya di berbagai
daerah. Antara lain, Kota Magelang, Yogyakarta, Purwokerto, dan Jakarta.
Harga
per botol besar Rp 70.000, sedangkan botol ukuran kecil seharga Rp
18.000. "Kami juga diuntungkan dengan lokasi yang dekat dengan Candi
Borobudur, banyak juga turis yang beli madu di sini," imbuh Qozin.
Qozin
berbagi tips, tidak sulit merawat ternak lebahnya itu. Hanya rutin
membersihkan kotak-kotak itu dari kotoran atau rayap. Selain itu rumput
di bawah bok juga harus dibersihkan. Ini agar bunga Kaliendra tumbuh
dengan baik.
Sudah bukan rahasia lagi jika madu mempunya manfaat
baik bagi kesehatan manusia. Tidak hanya madu, lebah juga kerap dibuat
terapi penyakit tertentu.
Ayah dari Ashfa Sabila(6), dan Kurnia
Masruroh (3) ini ternyata juga mahir melakukan terapi menggunakan lebah
dengan cara meletakkan lebah di bagian tubuh yang dikeluhkan sakit.
Dari
ketekunan dan keuletannya, Qozin kini dapat menikmati manisnya bisnis
madu murni. Tiap hari dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Selain itu, Qozin juga mampu membuak lapangan kerja bagi orang kain.
Minggu, 09 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
-Kami tidak akan segan-segan menghapus komentar anda jika tidak berhubungan dengan artikel.
-Dilarang keras berkomentar dengan live lnik (akan dihapus).
-Komentar yang membangun sangat kami harapkan Untuk memajukan blog ini.