Inilah bisnis yang dibangun oleh Aliifah Mahdy, lulusan desainer
grafis Limkokwing University Malaysia. Katanya, toples dipilih karena ia
ingin menciptakan suatu karya seni di luar media yang biasa digunakan
oleh orang banyak seperti kanvas atau layar.
“Toples atau jars,
punya nilai seni dan keindahan yang tinggi. Selain itu bisa berfungsi
untuk wadah menyimpan apa saja, sesuai ukurannya,” tutur Al, demikian ia
biasa disapa, saat berbagi cerita di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa
(7/5/2013) lalu.
Sejak September tahun lalu, Al merintis bisnis desain toplesnya di bawah brand
Lovelyjars. Sebelumnya, ketika orang hanya menggunakan toples untuk
kue, ia sudah terbiasa menggunakan toples untuk menyimpan barang-barang
lainnya seperti make-up, cotton bud, kapas, dan lainnya.
“Di
awal berdiri, selama sebulan masih mengerjakan semuanya sendiri dari
proses cari barang, eksekusi, marketing, dan lain-lainnya, kalau
sekarang sudah ada beberapa orang yang bantu,” ungkap perempuan
berkerudung ini.
Untuk marketing, Al mengaku memanfaatkan hampir
semua media sosial yang ada, seperti facebook, twitter, dan instagram.
Sejauh ini, upaya itu efektif. “Social media benar-benar membantu sekali di penjualan, bisa dibilang kencang penjualannya dari sini,” ujarnya sumringah.
Sambutan
publik bisa dibilang membuat Al kaget karena di luar dugaan. Pertama
kali ia mengunggah 15 toples di facebook, tak lebih dari 10 menit sudah
ada yang mengajukan permintaan dan membeli semuanya. Dari situ,
semangatnya makin menggebu.
“Aku langsung tahu kalau jars ini
bakalan jadi one must have items dan memang banyak ternyata orang yang
menginginkannya,” tutur dia.
Selain jualan secara online, Al juga
membawa Lovelyjars ikut bazaar-bazaar yang kerap digelar di Jakarta.
Sejauh ini, ia mengaku tidak menghadapi masalah begitu berarti dalam
proses berbisnis yang ia jalani.
“Aku terlahir dari keluarga bisnis. Abah (ayah) aku Syarief Mahdy juga seorang businessman, kebetulan usaha beliau di bidang jamu sudah 50 tahunan. Biasanya aku berbagi atau curhat sama dia dan umi (ibu),” cerita Al.
Memulai usaha
Dalam
menjalankan bisnis desain toplesnya, Al menggunakan toples dari luar
negeri yang ia impor. Alasannya karena kualitas barang yang bagus. Ke
depan, ia ingin memproduksi sendiri supaya tidak impor lagi.
Setelah beberapa bulan berjalan, sudah ada toples yang jadi best seller seperti toples dengan untaian kata seperti "love", "faith", "kiss". Yang bernuansa romantis atau bentuk bunga, kebanyakan digunakan sebagai hadiah.
“Banyak juga yang request untuk hiasan kamarnya sendiri, supaya tampak lebih cantik,” ujar dia.
Sedikit bocoran, set jars yang
paling laku adalah seri Snow White Disney serta desain Shio yang kalau
dibeli oleh satu keluarga maka shionya bisa beda-beda dan diborong
semua. Di luar itu, ada pembuatan motif sesuai permintaan.
“Maunya Lovelyjars ke depan akan dikemas dalam bentuk yang lebih beragam,” ungkap Al.
Sampai
saat ini sudah ada 13 bentuk toples dengan desain bagian atas lebih
dari 250 buah. Harganya berkisar dari Rp 60.000 sampai Rp 200.000,
sementara untuk satu set jars mulai dari Rp 1,5 juta sampai 2,5 juta. Selain jadi benda koleksi, toples ini bisa menjadi suvenir, cendera mata, dan hadiah.
Koleksi
Lovelyjars sudah terdapat di dua lokasi, yakni di dia.lo.gue Artspace
Kemang, dan Ria Miranda Prime Kemang. Disampaikan Al, ada kemungkinan
Lovelyjars nantinya akan masuk ke pasar Bali. Ia juga berencana membuka
Alf's Stuff Studio dalam waktu dekat.
“Motivasi berbisnis datang
dari sekitar dan diri sendiri. Mikirnya jangka panjang, kalau sampai aku
nanti nikah dan punya anak bisa kerja tanpa terkekang sama waktu dan
bisa superdekat sama keluarga,” tuturnya beralasan.
Dengan
membuka usaha sendiri, Al juga merasakan bisa membuka lapangan pekerjaan
buat orang lain, dan itu ia harapkan bisa membantu sekitarnya.
Beruntung, apa yang ia lakoni sekarang adalah hal yang ia sukai sehingga
ia jalani dengan senang hati.
Selasa, 18 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
-Kami tidak akan segan-segan menghapus komentar anda jika tidak berhubungan dengan artikel.
-Dilarang keras berkomentar dengan live lnik (akan dihapus).
-Komentar yang membangun sangat kami harapkan Untuk memajukan blog ini.